Kupang-onlinentt.com-Aliansi Rakyat Anti Korupsi Indonesia, (Araksi), menduga kerugian negara mengakibatkan korupsi di NTT mencapai 2,5 trilyun rupiah setiap tahun.
Demikian dikatakan Ketua Araksi, Alfred Baun didampingi pengurusnya dalam Jumpa Pers di Sekretariat Araksi di bilangan Oeba, Kota Kupang, Jumat, 12 Maret 2019.
“Araksi menduga terjadi kerugian negara hingga Rp 2,5 Trilyun di NTT akibat korupsi. Kerugian negara tersebut terjadi di tingkat provinsi dan 22 kabupaten/kota di NTT. Estimasi kerugian setiap tahun,” ungkap Alfred Baun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Alfred, angka tersebut merupakan estimasi kebocoran dana pembangunan berdasarkan hasil investigasi Araksi sejak perencanaan anggaran pembangunan hingga pelaksanaan anggaran pembangunan. “Dana yang dikorupsi itu berasal dari APBN, APBD NTT dan APBD kabupaten/kota se-NTT, serta dana desa,” ujarnya.
Araksi mengindikasikan adanya mafia-mafia dana pembangunan yang telah ‘bermain’ sejak perencanaan anggaran pembangunan yang menyebabkan adanya kerugian negara tersebut.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya