Warga Dua Dusun Desa Ndetuzea Keluhkan Aktivitas Galian C dan AMP PT. Agogo Golden Group

- Redaksi

Rabu, 3 Februari 2021 - 22:49 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

onlinentt.com-Ende-Warga dusun Ngajo dan dusun Watumere desa Ndetuzea¸ Kecamatan Nangapanda-Kabupaten Ende keluhkan aktivitas galian c,  berupa batu dan pasir, pabrik aspal mixing plant, (AMP), milik PT. Agogo Golden Group (AGG) di sepanjang bantaran kali Nangapanda yang dinilai mengganggu produksi tanaman perkebunan kakao dan kelapa milik warga.

Aktivitas galian c dan AMP tersebut diduga merupakan penyebab mengeringnya sejumlah sumur milik warga di sekitar lokasi proyek.

Demikian disampaikan  Abdul Latief, salah seorang warga Dusun Ngajo kepada  tim media ini, Minggu (31/01/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pak lihat sendiri, selain kakao dan pohon kepala yang tidak berbuah dan mati¸ bronjong jembatan ambruk di sepanjang bantaran kali  yang  kami bangun dari dana desa guna pengamanan jembatan gantung. Bronjong itu diterjang banjir karena penggerusan akibat galian batu dan pasir PT.Agogo¸” jelas Abdul Latif sambil menujuk ke arah bronjong yang telah ambruk.

Menurut Abdul Latif, sebelum PT. AGG membangun AMP di lokasi itu, sepanjang bantaran kali Nangapanda khususnya di desa Ndetuzea, masyarakat memanfaatkan lahan di bibir sungai untuk menanam sayur-sayuran. Warga juga menjadi pengumpul batu hijau untuk dijual ke para pedagang.

“Namun kami masyarakat disini, saat ini kesulitan sekali tanam, karena kali sangat dalam sehingga sulit ambil air untuk siram tanaman, “beber Abdul Latif.

Baca Juga :  Salean Ditemukan Tidak Bernyawa Dengan Selimut Masih Melingkar pada Leher

Sepanjang bantaran kali  Nangapanda, lanjut Abdul Latif¸  batu hijau bercampur warna merah dan putih (sebutan warga lokal batu penggajawa¸ red-), dimanfaatkan oleh warga untuk dijual kepada pengepul untuk dipasarkan ke pulau Jawa. Namun potensi penghasilan tambahan warga itu hilang ketika adanya kehadiran AMP milik PT. AGG.

“Dampak yang benar-benar dirasakan warga saat ini adalah  air sumur milik warga yang mengering,” ujarnya.

Abdul Latif menambahkan, ia bersama warga Dusun Ngajo dan Watumere Desa Ndetuzea, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende dalam waktu dekat akan melakukan audensi dengan Bupati Ende, Drs. H. Djafar Ahmad dan anggota DPRD Ende terkait dampak aktifitas AMP milik PT. Agogo Golden Group  dan galian pasir dan batu di sepanjang bantaran kali Nangapanda.

“Jadi kami ingin bertemu Bupati dan anggota DPRD Ende supaya bisa tinjau kembali kalau bisa di tutup saja pak AMP-nya¸” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan Abdul Majid, warga Dusun Watumere,  Fesa Ndetuzea Kecamatan Nangapanda. Ditemui tim media ini secara terpisah dikediamannya, Minggu ( 31/1/ 2021

Ia meminta pemerintah Kabupaten Ende melakukan peninjauan kembali keberadaan AMP milik PT. AGG di wilayah Kali Nangapanda.

Baca Juga :  Kodim 1604-1 Kupang Adakan Kegiatan Pembinaan Komunikasi Sosial Tangkal Radikalisme dan Separatisme

Karena akibat penggalian besar-besaran material batu dan pasir¸ oleh PT.Agogo Golden Group di lokasi tersebut mengakibatkan tanaman kakao milik warga tidak berbuah dan mati.

“Dulu sebelum ada AMP,  saya bisa panen kakao dalam dua minggu 70 hingga 80 kilogram. Namun sekarang hanya 3 hingga 4 kilogram¸” ujarnya lirih.

Sepikiran dengan rekannya Abdul Latif¸ Abdul Majid berharap Pemerintah Daerah memperhatikan keluhan masyarakat terkait aktivitas AMP, sehingga masyarakat tidak dirugikan.

“Saya minta pak Bupati Djafar dan DPRD bantu melihat persoalan ini sehingga kami tidak dikorban Agogo¸” imbuhnya.

Seperti yang disaksikan tim media ini di lokasi proyek tersebut, akibat penggalian material batu dan pasir di sekitar lokasi AMP milik  PT. AGG, tepatnya ke arah hilir sungai¸ fondasi jembatan gantung yang menghubungkan warga desa Ndetuzea dengan warga desa sekitarnya tergerus banjir dan ambruk.

Tepat disepanjang fondasi jembatan gantung¸ warga membuat pengaman dengan memasang bronjong batu kali¸ namun bronjong batu tersebut tetap ambruk diterjang banjir. Sementara itu¸ terlihat tumpukan besar material milik PT. AGG; baik yang telah diolah menjadi  agregat maupun yang masih berbentuk glondongan dengan berbagai aneka jenis warna di sekitar lokasi AMP.

Baca Juga :  Wali Kota Antusias Sambut Kehadiran Generator Oksigen di RSUD SK Lerik

Ketika Tim Media ini tiba di lokasi proyek tersebut¸ tidak ada aktifitas apa pun di lokasi AMP.

Sementara itu terlihat beberapa unit alat berat milik PT.AGG seperti Excavator, wheel loader, dan dua buah truck Fuso berukuran jumbo parkir di lokasi tersebut.

Menurut Informasi dari salah seorang warga bernama Farid yang ditemui Tim Media di lokasi AMP itu¸ aktivitas di lokasi AMP semakin berkurang setelah PT. AGG di-PHK dari proyek ABPD dan APBN karena gagal menyelesaikan sejumlah proyek dana ABPD dan APBN.

Namun aktifitas AMP kembali terlihat di beberapa pekan terakir Januari hingga Februari 2021 ini.

“Selama ini memang agak sepi pak, apa karena proyeknya tidak ada atau memang lagi sepi, kami sendiri kurang tahu pak, tetapi baru beberapa minggu ini baru kelihatan ada aktivitas giling batu pak, “ tandasnya.

Komisaris PT.Agogo Golden Group (AGG)¸ Frangky Ratu Taga yang dikonfirmasi Tim Media ini sejak Senin (01/02/2021) melalui pesan WhatsApp/WA, hingga berita ini diturunkan tidak memberikan jawaban apapun¸ walau telah melihat dan membaca pesan WA wartawan. Bahkan nomor WA wartawan diblock oleh Frangky beberapa jam kemudian. *tim

Berita Terkait

Bupati Rote Ndao Rencana Tata Sepanjang Kawasan Pesisir Pantai Telindale Jadi Wisata Kuliner
Kejaksaan dan Inspektorat Turun ke Desa Lalukoen, Ada Apa?
Tambang Illegal di Rote Ndao Marak, APH dan Dinas Pertambangan Provinsi NTT Terkesan “Berdiam Diri” Ada Apa?
Sepeda Motor Terbakar di Pengisian BBM , Petugas Pertamina “Masa Bodoh”
Dandim 1627 Rote Ndao Pimpin Apel Pengecekan Kembali Cuti Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025
James Therik dan Theodora Larimanu Diputus Bebas Oleh Hakim Pengadilan Tipikor Kupang
Bertemu Menkop, Gubernur Melki Laka Lana : NTT Siap Dukung Koperasi Merah Putih
Paulus Henuk: Terima Kasih Atas Dukungan Masyarakat Rote Ndao, Proses Politik-Hukum Kita Lewati Dengan Baik
Tag :
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 22:05 WITA

Proyek Perpipaan Air Matasio di Desa Nggelodae Kecamatan Rote Selatan “Mangkrak”, Pada Hal Baru Dikerjakan Satu Tahun

Jumat, 25 April 2025 - 04:33 WITA

Dengan Efisiensi Anggaran, Pemda Rote Ndao Dituntut Bekerja Inovatif, Kreatif dan Efektif

Sabtu, 12 April 2025 - 17:13 WITA

Mantan Wakil Gubernur NTT, Lantik Ketua KONI Rote Ndao

Jumat, 11 April 2025 - 06:02 WITA

Gereja Elim Helebeik Diresmikan Bupati Henuk

Kamis, 3 April 2025 - 09:12 WITA

Gerak Cepat Polres Rote Ndao Melalui Polsek Lobalain Berhasil Padamkan Kebakaran Pengasapan Kopra

Sabtu, 30 November 2024 - 12:25 WITA

Gugatan Ijasah Paket C Tidak Membatalkan Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao Terpilih

Minggu, 28 Juli 2024 - 16:47 WITA

Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake Buka Musyawarah Wilayah II Persatuan Islam Provinsi NTT Tahun 2024

Jumat, 31 Mei 2024 - 09:48 WITA

Pemprov NTT Ajak Media Perkuat Legalitas dan Hindari Berita Provokatif

Berita Terbaru

Humaniora

Proyek Perpipaan Air Matasio Dalam Waktu Sepekan Akan Beroperasi

Senin, 28 Apr 2025 - 18:27 WITA