online-NTT.com-Rote Ndao-Ketika masyarakat Rote Ndao khusunya Desa Mokeku sedang kalut dan enggan keluar rumah karena mewabahnya covid-19.
Pada pukul 05.00 wita, kemarin, warga Dusun Lundale Desa Mokekuku Kecamatan Rote timur, heboh dengan ditemukannya seorang laki-laki, bernama Abia Salean usia 37 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pria lajang yang berprofesi sebagai penyadap pohon lontar itu saat ditemukan warga dalam keadaan tergeletak sudah tidak bernyawa dengan sehelai selimut masih melingkar pada leher.
Kakak kandung korban, Eronimus Salean kepada media ini, Sabtu, (19/09/2020), di Tempat Kejadian Perkara, (TKP), mengaku informasi kematian korban diketahui dari tetangga korban.
Dari informasi itu, kemudian dirinya langsung menuju Tempat Kejaduan Perkara, (TKP), guna mengecek kebenarannya.
Setelah di KTP, ternyata benar dia telah mendapatkan korban sudah tidak bernyawa.
Dijelaskan Eronimus, semasa hidup karena belum berkeluarga maka korban tinggal berdua dengan ibu kandungnya.
“Korban dikenal bergaul dan berinteraksi dengan siapa saja. Bahkan tidak pernah ada masalah pribadi atau keluarga dengan siapa pun”,terangnya.
Eronimus mengaku, sebelum meningal, korban juga sempat silahturahmi ke rumahnya dan bercanda seperti biasa.
“Saya tidak tau motif apa yang membuat adik saya meninggal dalam keadaan yang tidak wajar ini”,ungkap dia.
Pantauan awak media, setelah aparat Kepolisian Sektor Rote timur mendatangi TKP, lalu jasad korban diangkut ke Puskesmas Eahun guna menjalani visum.
Usai dilakukan visum, kemudian jasad korban dibawa kembali ke rumah ibunya.
Pejabat Kepala Desa Mukekuku, Hengki suki yang dimintai komentar, mengaku sangat kaget mendengar berita kematian korban pada pukul 05.30 wita.
“Saya sebagai pemerintah desa langsung menuju ke TKP dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Rote timur dan pihak pemerintah Kecamatan via telepon seluler”, kata dia.
Dilajutkan Kades, atas laporan tersebut beberapa menit kemudian Kapolsek dan sejumlah anggota baik dari Polsek dan Polres Rote Ndao tiba di TKP.
Perlu diketahui, sampai dengan berita ini diturunkan, pihak Polsek maupun Polres belum dapat dikonfirmasi.
Sementara informasi yang diperoleh media ini, pihak Kepolisian akan melakukan otopsi terhadap jasad korban pada hari ini Minggu 20 September 2020 di TKP oleh dokter dari Kota Kupang. * Amril Ahmad