onlinentt.com-Rote Ndao-Karena tak kuasa meredam sedih dan rasa takut, sang suami atau bapak dari istri dan kedua anak ini, lalu pergi secara diam-diam ke tepi pantai yang tak jauh dari rumah mereka.
Di tepi pantai Kima Rou do Nara Fai, bapak ini menumpahkan dan mencurahkan seluruh kesedihan dan rasa takut itu dengan menangis terseduh-seduh.
Di tengah isak tangisnya, dari kejauhan, dia melihat sesuatu benda yang cukup besar dan panjang lebih kurang belasan meter berwarna hitam, mengapung di terpa gelombang pasang mengarah ke tepian pantai.
Tersisa lebih kurang jarak tiga ratus meter, benda ini mendekat membuat sang bapak ketakutan dan hendak melarikan diri.
Namun, tiba-tiba terdengar suara manusia dari arah benda tersebut yang mengatakan bahwa jangan lari dan takut, saya adalah naga yang telah dibunuh oleh masyarakat di pulau ini.
Mendengar suara demikian, membuat sang bapak kemudian menoleh ke arah datangnya suara tersebut.
Saking kagetnya sang bapak, karena ternyata suara tersebut berasal dari seekor naga yang telah berubah wujud menjadi sosok seorang pangeran yang tampan, gagah dan perkasa.
Pemandangan itu membuat bapak ini menjadi tidak takut dan memberikan salam sesuai tradisi yang berlaku.
Setelah akrab dan merasa tidak asing lagi, lalu pangeran ini menanyakan kepada bapak itu, bahwa mengapa terlihat sedih seorang diri di tepi pantai.
Kemudian, bapak ini dengan tidak sunkan lagi menjawab pertanyaan pangeran naga, kalau dia bersedih seorang diri di tepi pantai ini karena menjelang subuh nanti, dia bersama istri dan kedua anaknya akan di pancung hingga mati karena tidak ikut mengambil bagian dalam pembantaian sang naga.
Perkataan sang bapak demikian membuat sang naga dengan suaranya yang lantang meminta kepada bapak ini agar pulang ke rumah dan menutup semua jendela dan pintu rumah dan jangan berinteraksi dengan siapapun. *
Bersambung ke episode berikut … Ingin mengikuti ceriteranya jangan sunkan membaca onlinentt.com/jh