onlinentt.com-Kota Kupang-Hujan lebat dan angin kencang pada hari ini, Sabtu, (30/10/2020), sekitar pukul 11.30 wita di Belo dan Kolhua mengakibatkan rumah sangat sederhana milik salah seorang warga bernama, Tadeus Naja di Jalan H. R Koroh RT 22, RW 02 Kelurahan Belo Kecamatan Maulafa Kota Kupang rata dengan tanah.
Kejadian tersebut membuat Tadeus Naja dan isterinya kebingungan karena tidak memiliki tempat tinggal lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk malam ini Tadeus dan isterinya terlaksana harus berlindung sementara di rumah keluarga.
Pantauan media ini, Tadeus bersama isteri dibantu oleh beberapa orang warga yang adalah tetangganya mengumpulkan perlengkapan rumah yang telah diporak-porandakan angin kencang.
Tadeus Naja merupakan warga cacat yang dalam keseharian hidupnya hanya berharap pada pekerjaan sang isteri sebagai pekerja serabutan.
Kepada awak media ini, Tadeus berharap dengan musibah yang dia alami bersama keluarga bisa mendapat uluran tangan dari pemerintah kota Kupang.
“Saya tidak punya apa-apa lagi Pak. Rumah sederhana saya sudah rusak. Segala yang saya miliki telah diterjang angin. Saat ini saya sangat hanya berharap uluran tangan dari pak Wali Kota Kupang”, papar dia.
Berdasarkan pantauan media ini, keadaan Tadeus dan isterinya sangat memprihatinkan dan menyedihkan.
Saat ditanya, pasca musibah ini apakah dirinya pernah mendapat bantuan dari pemerintah.
Tedeus dengan mata berkaca-kaca mengaku sejauh ini belum ada perhatian sama sekali dari pemerintah setempat. Pada hal oleh pemerintah RT RW bahkan kelurahan telah mewancarai dan mendapat seluruh kerugian yang dialami.
“Kami belum dapat perhatian dari pemerintah. Kami sudah lama tinggal di sini tapi belum rasakan bantuan apa pun dari pemerintah”, pungkasnya.
Elvira warga setempat yang ikut menyaksikan musibah yang dialami oleh Tadeus, membenarkan bahwa hujan lebat dan angin kencang itu terjadi sekitar pukul 11.30 wita yang membuat rumah Tadeus Naja tata dengan tanah.
“Memang hujan lebat tadi siang disertai angin sangat kencang”, ujarnya.
Menurut Elvira, pemerintah Kota Kupang harus memperhatikan Tadeus dan keluarga karena kejadian yang dialami adalah luar biasa. Apalagi Tadeus adalah warga cacat yang hanya hanya bergantung kebutuhan sehari-hari pada pendapatan istrinya yang bekerja serabutan, ungkap dia.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada bantuan apapun dari pemerintah atau pihak swasta yang merasa peduli terhadap musibah yang dialami oleh Tadeus dan keluarga. *jh/pn