onlinentt. com-Rote Ndao-
Merasa peduli terhadap masyarakat yang terdampak covid-19,
sejumlah anggota DPRD Rote Ndao berbagi kasih dengan masyarakat Dusun Tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur.
Apa yang dilakukan oleh para anggota dewan tersebut merupakan penyisian penghasilan mereka selama dilantik sebagai anggota dewan.
Anggota DPRD itu antara lain, salah satu Wakil ketua DPR Kabupaten Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, juga selaku perwakilan DPC Partai Perindo, Petrus Johannes Pelle, anggota DPRD dari Partai Demokrat, sekaligus sebagai Ketua Komisi C, Vecky Bulan anggota DPRD Partai Hanura merangkap Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao, Charli Lian anggota DPRD dari partai PPP menjabat anggota Komisi B DPRD setempat.
Keempat anggota DPRD dalam kesempatannya bersama awak media mengaku, apa yang dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada masyarakat di tengah mewabahnya covid 19.
“Kami lakukan hal ini sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat dan sebagai upaya bersama masyarakat dan berbagai pihak untuk bergandengan tangan dalam mengurangi beban rakyat”, papar mereka.
Yang hadir dalam kegiatan berbagi kasih ini lebih kurang 50 orang masyarakat pesisir Dusun Tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur.
Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian keluhan- keluhan yang dialami masyarakat pesisir Dusun tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur yang disampaikan oleh salah satu perwakilan dari masyarakat, yaitu Irfandi.
Dikesempatannya, Irfandi mengucapkan terima kasih kepada para anggota DPR yang sudah memilih Dusun Tanjung sebagai tempat kegiatan reses.
“Ini baru pertama kali kegiatan dilakukan di tempat kami”, ucapnya.
Selanjutnya Irfan mengaku ada beberapa hal yang ingin disampaikan merupakan aspirasi dari masyarakat.
“Kami selama ini sulit mendapatkan orang yang bisa menyampaikan aspirasi kami tetapi dengan kehadiran bapak-bapak kami sangat senang dan sangat berterima kasih”, ujar dia.
Ditambahkan Irfan, ada sejumlah hal yang menjadi sumber pengeluhan dari masyarakat Tanjung Desa Papela, yaitu, masalah air bersih.
” Beberapa hari lalu kami sempat berdiskusi dengan Bupati Rote Ndao tentang air bersih. Dan penjelasan Bupati bahwa kesulitan air bersih dialami oleh sebagian daerah di Rote Ndao”, paparnya.
Selain itu Irfan juga mempertanyakan bantuan dana hibah dari pemerintah daerah yang belum terealisasi kepada masyarakat.
“Kami disini kekurangan armada kapal. Para nelayan ada yang sudah punya kapal tapi masih sebagian yang belum memiliki kapal karena kondisi ekonomi.
Sehingga kami dengar ada bantuan pemeringah berupa armada namun bantuan ini tidak pernah sampai ke kami masyarakat nelayan”,terangnya.
Diakui Irfan, selama ini memang ada bantuan juga dari pemerintah kepada sejumlah nelayan di Papela, berupa pemberian armada kapal viber tetapi nelayan tidak menerimanya karena resiko kapal viber sangat berbahaya bagi nelayan di saat cuaca buruk.
“Nyawa para nelayan bisa terancam karena material kapal dari viber tidak tahan akan gelombang”, urai Irfan.
Beberapa kendala lain juga diusulkan oleh Irfan, soal MCK umum bagi masyarakat, pengadaan rompon, pembukaan ruas jalan, pemasangan lampu jalan di daerah pesisir pantai bagi nelayan yang pulang dan pergi melaut di malam hari.
Diakhir kesempatannya, Irfan berharap dengan kunjungan DPRD di Dusun Tanjung dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Papela, khusunya Dusun Tanjung.
Petrus Johanes Pelle, pada kesempatan pertama, menjelaskan, bahwa yang namanya masa reses maka setiap anggota DPRD itu harus kembali ke asal daerah pemilihan untuk bisa menyerap aspirasi konstituennya. Namun reses kali ini karena diperhadapkan dengan satu kondisi yang tidak pernah diduga, yaitu wabah covid 19 maka pihaknya bersepakat memanfaatkan masa reses ini dengan sebaiknya untuk mengunjungi masyarakat yang terdampak covid 19.
“Saya berharap kita bisa mentaati protokol kesehatan”, ungkap dia.
Petrus Johanes mengaku kahadiran pihaknya ke Dusun Tanjung tidak memiliki maksud lain selain reses guna mendengar pengeluhan dan usulan berupa aspirasi dari masyarakat.
“Kami melakukan reses untuk mendengar keluhan dan usulan dari masyarakat. Selain penyaringan aspirasi dan usulan, kami juga bagi bingkisan sembako kepada warga terdampak covid 19, yang akan diserahkan oleh Ketua yayasan PH Fondenstion, yaitu Paulus Henuk, SH, Vecky Bulan, Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao”tutur dia.
Sedangkan Vecky Boelan memaparkan, dalam reses ini apabila ada keluhan dan usulan dari masyarakat maka pihaknya akan memasukannya ke dalam pokok pikiran, (Pokir), DPRD yang selanjutnya, diserahkan kepada pemerintah lalu dituangkan ke dalam RAPBD.
“Seandainya APBD tidak anjlok karena covid 19, mungkin apa yang dikeluhkan oleh masyarakat dapat terealisasi”, terang dia.
Charli Lian mengungkapkan, program bantuan pemerintah terkadang out put-nya telihat namun out come-nya tidak membekas, contoh dalam program bantuan kelompok, jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 3 juta rupiah tetapi kalau anggota kelompok terdiri dari 5 sampai dengan 10 orang, bagaimana cara membaginya.
“1 orang dapat 300.000 rupiah. Dengan modal 300.000 rupiah bagaimana usaha bisa berkembang.
Oleh karena itu, kami DPRD ingin perjuangkan itu, baik out put dan out come agar masyarakat bisa merasakannya dalam perubahan ekonomi.
Carli Lian, mengaku tugas DPRD menjembatani kepentingan masyarakat, baik disampaikan secara lisan maupun tertulis serta sudah kewajiban DPRD dengan segala keterbatasan harus memperjuangannya.
Diakhir stedmennya, Charli menegaskan dalam minggu ini pihaknya akan mendorong salah satu rancangan peraturan daerah, tentang pengendalian menuman keras, (miras),”bebernya.
Wakil Ketua DPR kabupaten Rote Ndao, Paulus Henuk. SH, mengatakan mendengar keluhan masyarakat, pihaknya akan mencoba membantu masyarakat.
“Keluhan masyarakat harus bisa ditindaklanjuti. Sebagai salah satu pimpinan DPRD Rote Ndao, kami tidak bisa langsung mengeksekusinya tetapi harus disampaikan secara berjenjang. Jadi keluhan dari masyarakat sudah disampaikan oleh perwakilan maka saya harap tiga anggota DPR asal dapil 2 ini untuk menyuarakan itu karena sebentar lagi akan masuk dalam pembahasan APBD 2021”, pintah Henukh.
Selanjutnya mengenai kebutuhan akan air bersih oleh masyarakat, Paulus Henukh mengaku pernah didatangi oleh beberapa pegawai PDAM, dan mengatakan kalau kuota air minum di Rote Ndao sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan dirinya menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dibenahi, yaitu pertama managemen PDAM yang bermasalah. Di mana, antara jumlah karyawan dengan kemampuan keuangan, berupa pemasukan setiap bulan misalnya lebih besar gaji karyawan dari pada pendapatan.
“Akibatnya gaji sejumlah karyawan belum terbayar hingga saat ini”,terang dia.
Kedua, PDAM mempunyai hutang iuran di pusat, BPJS dan di Bank yang belum dilunasi.
“Ada sejumlah karyawan yang lakukan peminjaman ke bank karena gajinya tidak di bayarkan lalu jadinya kredit macet. Total hutang PDAM kepada karyawan sekitar 600.000.000 rupiah”, pungkasnya.
Ketiga, pada saat bulan desember dan ada THR bagi karyawan. Ini akan menambah hutang lagi”, ucapnya.
Keempat, menyangkut pengadaan mesin PDAM yang mampu mensuplai air ke beberapa ruas pipa mungkin sebentar lagi akan rusak. Pemerintah akan mengalokasikan dana ke PDAM setiap tahun sebanyak 500.000.000 rupiah, namun untuk tahun ini dana belum dicairkan akibat pemerintah walk out dalam persidangan pada tanggal 17 Desember 2019 lalu.
“Untuk atasi masalah air bersih di Rote Ndao dengan dana sebanyak 500.000.000 rupiah itu tidak akan cukup. Saya imbau teman teman anggota DPR untuk dorong agar dana bagi PDAM harus millyaran rupiah karena untuk naikan debit air yang bagus butuh mesin yang baru dan biaya operasional yang besar”, beber dia.
Dikemukakan Paulus pemerintah harus membuat skala prioritas pembangunan, contoh pembagunan terminal, pasar dan pustu yang di bangun tapi tidak dipergunakan dan akhirnya mubazir.
“Jadi kalau habis bangun baru tidak dipakai ya itu namanya buang anggaran. Lebih baik anggaran itu dipakai untuk keperluan air bersih yang selama ini menjadi kendala krusial di masyarakat”, pintah dia.
Diakhir kegiatan, Paulus Henuk Fondution bersama anggota DPRD dan Ketua DPC Partai Hanura kabupaten Rote Ndao, Janri Nunuhitu, memberikan bantuan penanganan sementara kepada warga Dusun Tanjung terdampak covid 19, berupa tempat penampung air, (tandon viber) dan bantuan armada mobil tengki untuk bisa dipergunakan untuk mensuplai air bagi masyarakat Dusun Tanjung selama belum terpenuhinya kebutuhan air bersih.
Kegiatan ini berakhir dengan pembagian bantuan 150 paket sembako dari para anggota DPR dan Yayasan PH Fondation kepada masyarakat.
Untuk diketahui PH fondation adalah sebuah Yayasan milik Wakil Ketua Paulus Henuk yang sudah berjalan satu tahun dan bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan. *Amril Ahmad Putera Tanjung