Sejumlah Anggota Dewan Lakukan Reses dan Berbagi Kasih Bersama Masyarakat Dusun Tanjung Desa Pepela

- Redaksi

Jumat, 16 Oktober 2020 - 07:51 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

onlinentt. com-Rote Ndao-
Merasa peduli terhadap masyarakat yang terdampak covid-19,
sejumlah anggota DPRD Rote Ndao berbagi kasih dengan masyarakat Dusun Tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur.

Apa yang dilakukan oleh para anggota dewan tersebut merupakan penyisian penghasilan  mereka selama dilantik  sebagai anggota dewan.

Anggota DPRD itu antara lain, salah satu Wakil ketua DPR Kabupaten Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, juga selaku perwakilan DPC Partai Perindo, Petrus Johannes Pelle, anggota DPRD dari Partai Demokrat, sekaligus sebagai Ketua Komisi C, Vecky Bulan anggota DPRD Partai Hanura merangkap Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao, Charli Lian anggota DPRD dari partai PPP menjabat anggota Komisi B DPRD setempat.

Keempat anggota DPRD dalam kesempatannya bersama awak media mengaku, apa yang dilakukan sebagai bentuk dukungan moril kepada masyarakat di tengah mewabahnya covid 19.

“Kami lakukan hal ini sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat dan sebagai upaya bersama masyarakat dan berbagai pihak untuk bergandengan tangan dalam mengurangi beban rakyat”, papar mereka.

Yang hadir dalam kegiatan berbagi kasih ini lebih kurang 50 orang masyarakat pesisir Dusun Tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur.

Kegiatan ini dimulai dengan penyampaian keluhan- keluhan yang dialami masyarakat pesisir Dusun tanjung Desa Papela Kecamatan Rote timur yang disampaikan oleh salah satu perwakilan dari masyarakat, yaitu Irfandi.

Dikesempatannya, Irfandi mengucapkan terima kasih kepada para anggota DPR yang sudah memilih Dusun Tanjung sebagai tempat kegiatan reses.

“Ini baru pertama kali kegiatan dilakukan di tempat kami”, ucapnya.

Selanjutnya Irfan mengaku  ada beberapa hal yang ingin disampaikan merupakan aspirasi dari masyarakat.

“Kami selama ini sulit mendapatkan orang yang bisa menyampaikan aspirasi kami tetapi dengan kehadiran bapak-bapak  kami sangat senang dan sangat berterima kasih”, ujar dia.

Ditambahkan Irfan, ada sejumlah hal yang menjadi sumber pengeluhan dari masyarakat Tanjung Desa Papela, yaitu, masalah air bersih.

” Beberapa hari lalu kami sempat berdiskusi dengan Bupati Rote Ndao tentang air bersih. Dan penjelasan Bupati bahwa kesulitan air bersih dialami oleh sebagian daerah di Rote Ndao”, paparnya.

Baca Juga :  Lantik Penjabat Bupati Kupang dan Ende, Ayodhia Kalake Minta Berikan Pengabdian dan Pelayanan yang Tulus

Selain itu Irfan juga mempertanyakan bantuan dana hibah  dari pemerintah daerah yang belum terealisasi kepada masyarakat.

“Kami disini kekurangan armada kapal. Para nelayan ada yang sudah punya kapal tapi masih sebagian yang  belum memiliki kapal karena kondisi ekonomi.

Sehingga kami dengar ada bantuan pemeringah berupa armada namun bantuan ini tidak pernah sampai ke kami masyarakat nelayan”,terangnya.

Diakui Irfan, selama ini memang ada bantuan juga dari pemerintah kepada sejumlah nelayan di Papela, berupa pemberian armada kapal viber tetapi nelayan tidak menerimanya karena resiko kapal viber sangat berbahaya bagi nelayan di saat cuaca buruk.

“Nyawa para nelayan bisa terancam karena material kapal dari viber tidak tahan akan gelombang”, urai Irfan.

Beberapa kendala lain juga diusulkan oleh Irfan,  soal MCK umum bagi masyarakat, pengadaan rompon, pembukaan ruas jalan, pemasangan lampu jalan di daerah pesisir pantai bagi nelayan yang pulang dan pergi melaut di malam hari.

Diakhir kesempatannya,  Irfan berharap dengan kunjungan DPRD di Dusun Tanjung dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat Desa Papela, khusunya Dusun Tanjung.


Petrus Johanes Pelle, pada kesempatan pertama,  menjelaskan, bahwa yang namanya masa reses maka setiap anggota DPRD itu harus kembali ke asal daerah pemilihan untuk bisa menyerap aspirasi konstituennya. Namun reses kali ini karena diperhadapkan dengan satu kondisi yang tidak pernah diduga, yaitu wabah covid 19 maka pihaknya bersepakat memanfaatkan masa reses ini dengan sebaiknya untuk mengunjungi masyarakat yang terdampak covid 19.

“Saya berharap kita bisa mentaati protokol kesehatan”, ungkap dia.

Petrus Johanes mengaku kahadiran pihaknya ke Dusun Tanjung tidak memiliki maksud lain selain reses guna mendengar pengeluhan dan usulan berupa aspirasi dari masyarakat.

“Kami melakukan reses untuk mendengar keluhan dan usulan dari masyarakat. Selain penyaringan aspirasi dan usulan, kami juga bagi  bingkisan sembako kepada warga terdampak covid 19, yang akan diserahkan oleh Ketua yayasan PH Fondenstion, yaitu Paulus Henuk, SH, Vecky Bulan, Ketua Komisi A DPRD Rote Ndao”tutur dia.

Sedangkan Vecky Boelan memaparkan, dalam reses ini apabila ada keluhan dan usulan dari masyarakat maka pihaknya akan memasukannya ke dalam pokok pikiran, (Pokir), DPRD yang selanjutnya, diserahkan kepada pemerintah lalu dituangkan ke dalam RAPBD.

Baca Juga :  Tiga Kursi DPR RI Harga Mati Partai Perindo NTT

“Seandainya APBD tidak anjlok karena covid 19, mungkin apa yang dikeluhkan oleh masyarakat dapat terealisasi”, terang dia.

Charli Lian mengungkapkan, program bantuan pemerintah terkadang out put-nya telihat namun out come-nya tidak membekas, contoh dalam program bantuan kelompok,  jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 3 juta rupiah tetapi kalau anggota kelompok terdiri dari 5 sampai dengan 10 orang, bagaimana cara membaginya.

“1 orang dapat 300.000 rupiah. Dengan modal 300.000 rupiah bagaimana usaha bisa berkembang.
Oleh karena itu, kami DPRD ingin perjuangkan itu, baik  out put dan out come agar masyarakat bisa  merasakannya dalam perubahan ekonomi.

Carli Lian, mengaku tugas DPRD menjembatani kepentingan masyarakat,  baik disampaikan secara lisan maupun tertulis serta sudah kewajiban DPRD dengan segala keterbatasan harus memperjuangannya.

Diakhir stedmennya, Charli menegaskan dalam minggu ini pihaknya akan mendorong salah satu rancangan peraturan daerah, tentang pengendalian menuman keras, (miras),”bebernya.


Wakil Ketua DPR kabupaten Rote Ndao, Paulus Henuk. SH, mengatakan mendengar keluhan masyarakat, pihaknya akan mencoba membantu masyarakat.

“Keluhan masyarakat harus bisa ditindaklanjuti. Sebagai salah satu pimpinan DPRD Rote Ndao, kami tidak bisa langsung mengeksekusinya tetapi harus disampaikan secara berjenjang. Jadi keluhan dari masyarakat sudah disampaikan oleh perwakilan maka saya harap tiga anggota DPR asal dapil 2 ini untuk menyuarakan itu karena sebentar lagi akan masuk dalam pembahasan APBD 2021”, pintah Henukh.

Selanjutnya mengenai kebutuhan akan air bersih oleh masyarakat, Paulus Henukh mengaku pernah didatangi oleh beberapa pegawai PDAM, dan mengatakan kalau kuota air minum di Rote Ndao sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan dirinya menjelaskan ada beberapa hal yang perlu dibenahi, yaitu pertama managemen PDAM yang bermasalah. Di mana, antara jumlah karyawan dengan kemampuan keuangan, berupa pemasukan setiap bulan misalnya lebih besar gaji karyawan dari pada pendapatan.

“Akibatnya gaji sejumlah karyawan belum terbayar hingga saat ini”,terang dia.

Kedua, PDAM mempunyai hutang iuran di pusat, BPJS dan di Bank yang belum dilunasi.

Baca Juga :  Lontar "Lingkar" Wilayah Kuli Aisele dan Ti Timur

“Ada sejumlah karyawan yang lakukan peminjaman ke bank karena gajinya tidak di bayarkan lalu jadinya kredit macet. Total hutang PDAM kepada karyawan sekitar 600.000.000 rupiah”, pungkasnya.

Ketiga, pada saat bulan desember dan ada THR  bagi karyawan. Ini akan menambah hutang lagi”, ucapnya.

Keempat, menyangkut pengadaan mesin PDAM yang mampu mensuplai air ke beberapa ruas pipa mungkin sebentar lagi akan rusak. Pemerintah akan mengalokasikan dana ke PDAM setiap tahun sebanyak 500.000.000 rupiah, namun untuk tahun ini dana belum dicairkan akibat pemerintah walk out dalam persidangan pada tanggal 17 Desember 2019 lalu.

“Untuk atasi masalah air bersih di Rote Ndao dengan dana sebanyak 500.000.000 rupiah itu tidak akan cukup. Saya imbau teman teman anggota DPR untuk dorong agar dana bagi PDAM  harus millyaran rupiah karena untuk naikan  debit air yang bagus  butuh mesin yang baru dan biaya operasional yang besar”, beber dia.

Dikemukakan Paulus  pemerintah harus membuat skala prioritas pembangunan, contoh pembagunan terminal, pasar dan pustu yang di bangun tapi tidak dipergunakan dan akhirnya mubazir.

“Jadi kalau habis bangun baru tidak dipakai ya itu namanya buang anggaran. Lebih baik anggaran itu dipakai untuk keperluan air bersih yang selama ini menjadi kendala krusial di masyarakat”, pintah dia.

Diakhir kegiatan,  Paulus Henuk Fondution bersama anggota DPRD dan Ketua DPC Partai Hanura kabupaten Rote Ndao, Janri Nunuhitu, memberikan bantuan penanganan sementara kepada warga Dusun Tanjung terdampak covid 19, berupa tempat penampung air, (tandon viber) dan bantuan armada mobil tengki untuk bisa dipergunakan untuk mensuplai air bagi masyarakat Dusun Tanjung selama belum terpenuhinya kebutuhan air bersih.

Kegiatan ini berakhir dengan pembagian bantuan 150 paket sembako dari para anggota DPR dan Yayasan PH Fondation kepada masyarakat.

Untuk diketahui PH fondation adalah sebuah Yayasan milik Wakil Ketua Paulus Henuk yang sudah berjalan satu tahun dan bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan. *Amril Ahmad Putera Tanjung

Berita Terkait

Besok, Paulus Henuk Apremoi Dethan Dilantik Menjadi Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao
Paulus Henuk dan Apremoi Dudelusi Dethan, “Harapan Perubahan” Masyarakat Ndao Nuse
Akhirnya, Paket Lentera Resmi Kantongi SK Partai Nasdem
Lontar “Lingkar” Wilayah Kuli Aisele dan Ti Timur
Alfred Saudila : Nasdem Belum Diberikan Ke Siapa-Siapa
Lantik Penjabat Bupati Kupang dan Ende, Ayodhia Kalake Minta Berikan Pengabdian dan Pelayanan yang Tulus
Dibalik Diam dan Santunnya Bima Fanggidae, “Tersembunyi” Arus “Makan Muntar”
Lingkaran Silsilah Bima Fanggidae, Bakal Calon Bupati Rote Ndao Periode 2024-2029 Paket Lontar
Tag :
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 01:31 WITA

Kunker Perdana, Wagub NTT Johni Asadoma Tinjau Aset Pemprov NTT di Labuan Bajo

Jumat, 21 Februari 2025 - 17:06 WITA

Paulus Henuk: Politik Telah Selesai, Saatnya Tuntaskan Visi-Misi

Kamis, 17 Oktober 2024 - 08:42 WITA

Desa Wisata Yang Berdaya Saing Harus Memiliki Keunikan Produk Wisata

Sabtu, 18 Mei 2024 - 02:31 WITA

Migel Beama Nyatakan Diri Siap Maju Sebagai Balon Wakil Bupati Rote Ndao

Jumat, 15 Maret 2024 - 07:04 WITA

Cuaca Extrim Bukanlah Kendala, Bandara D. C Saudale Untuk Tetap Beroperasi

Sabtu, 25 November 2023 - 02:24 WITA

Diskusi Terbuka AMSI What’s Next After Publisher’s Right: AI For Media: Kurang Sak Nil, Perpres Publisher Rights Akan Diteken Presiden

Jumat, 6 Oktober 2023 - 09:53 WITA

Kegiatan Workshop Pendampingan Teknis Tahun 2023 Dibuka Pj. Gubernur NTT

Kamis, 14 September 2023 - 23:39 WITA

Untuk Jamin Ketersediaan Pasokan Harga, PJ. Gubernur Pantau Harga di Hypermart

Berita Terbaru

Hukum Dan Kriminal

Bertemu Menkop, Gubernur Melki Laka Lana : NTT Siap Dukung Koperasi Merah Putih

Selasa, 18 Mar 2025 - 20:32 WITA