Wao…Paket Lontar Masih Eksis di Hati Masyarakat Rote Ndao
Foto Istimewah
onlinentt.com-Rote Ndao-Gendang Pilkada Rote Ndao yang sebentar lagi akan ditabuh, dunia media sosial, seperti
akun facebook, twitter, instagram, whatsApp kini menjadi sasaran coretan dan postingan yang tak dapat dibendung.
Tangan-tangan yang menggenggam handpone tidak bisa diam dan lirikan mata pun selalu tertuju pada setiap beranda akun dengan mengunggah sederet nama dan foto dari latar belakang berbeda-beda, misalnya, politisi, birokrat dan penguasa pun bak artis ibukota Jakarta.
Mereka menjadi penasaran dan terpancing dengan mainan wacana publik yang sedemikian rupa oleh oknum tertentu yang tidak bertanggung jawab secara moril. Lalu jemari tangan pun lancang melakukan coretan dan mendesain gandengan foto beberapa figur bakal calon, bahwa siap maju dalam perhelatan Pilkada Rote Ndao mendatang, meski pun apa yang dilakukan sangat mencederai privasi dan nilai etika.
Terkait dentuman wacana publik itu terdapat sejumlah nama bakal calon, (Balon), baik Bupati dan Wakil Bupati, misalnya, Vicoas Amallo, (Balon Bupati), Paulus Henukh, (Balon Bupati), Vicoas Amalo, (Balon Bupati), Denison Moy, (Balon Bupati), dan Paulina Haning-Bullu, (Balon Bupati). Selanjutnya, Wakil Bupati, Migel Beama, Petrus Johanes Pelle, Simson Polin, Sandro Fanggidae, Erasmus Frans Mandato dan Jonas C. Lun.
Di antara deretan nama-nama ini, figuritas Bima Fanggidae, menjadi viral dikalangan masyarakat Rote Ndao, baik tokoh masyarakat, adat, pemuda, kalangan millineal, spiritual, tukang ojek, pedagang kaki lima dan para penyadap lontar.
Kata lontar diakui sangat mengena dengan kehidupan orang Rote yang selalu mengandalkan air nira dan gula lontar dari zaman leluhur sebagai salah satu material alternatif guna mempertahankan kehidupan.
Meski di Pilkada ini banyak figur menyatakan diri akan bertarung dalam jumlah paket tertentu namun hingga hari ini, Bima Fanggidae sebagai calon Bupati dari Paket Lentera, merasa tidak terganggu dan bergeming karena sangat percaya bahwa saat ini masyarakat menginginkan perubahan itu sehingga biarkan masyarakat dengan kecerdasannya mengamati, menganalisa dan menjatuhkan pilihan dan memilih.
Maksudnya adalah agar apa yang dikatakan sesuai filosofi politik, bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan, (fox populy fox dei), benar-benar diwujudkan supaya masyarakat tidak terjebak dalam ketidakjujuran dalam berpolitik.
Pada ruang dan waktu berbeda pula, ketika menyinggung dan atau menyebut, Bima Fanggidae maka yang berkesan pada pikiran masyarakat adalah paket lontar akan mendapatkan tempat yang layak di Pemilu kada kali ini.
Ketika Tuhan berkehendak lain dengan dipanggil pulang Wakil Bupati dalam Paket Lontar, Bima Fanggidae tidak gegabah bertindak di dalam memilih dan mengambil keputusan.
Kepribadiannya yang sangat seserhana dan santun dalam berpoliik membuatnya paham sekali tentang bagaimana menyapa, bertutur kata dan bertindak. Sehingga terkadang berbagai isu murahan yang diposting oleh oknum tidak bertanggung jawab melalui dunia maya tidak membuatnya seperti cacing kepanasan melainkan selalu berpikir sederhana, bahwa sebagai seorang politisi harus menghadapi warna sari negatif, sebagaimana Sang Proklamator Soekarno
pernah berkata, bahwa lakukan kebaikan untuk orang lain, bahkan ketika mereka tidak melakukan kebaikan bagi Anda; orang lain tentu akan berbuat baik kepada Anda. Jika masih ada rasa malu dan takut di hati seseorang untuk berbuat baik pasti tidak akan ada kemajuan sama sekali”.
Tampilannya yang sederhana dan tidak terlalu nampak pada Pemilu Legislatif hingga menjelang penyelenggaraan Pemilu Kada membuat publik semakin penasaran dan selalu bertanya bahwa apakah Bima Fanggidae akan maju lagi dengan “jubah kebesaran” yang tak pernah berubah nama Lontar?
Bagi Bima, pria berdarah keturunan dari ex Nusak Ti, Dengka, Termanu dan Rote Selatan tersebut bahwa pertarungan di Pilkada Tahun 2024 ini adalah pertarungan kali terakhir sehingga untuk memenangkan sebuah pertandingan perlu kerendahan dan ketenangan hati, jiwa dan roh. Sehingga, ketika kita dalam situasi apapun itu kita tetap stabil.
Biarkan semuanya berjalan alamiah karena perjuangan kali ini merupakan perjuangan bersama rakyat. Maka, kalau Tuhan berkehendak dan rakyat berpihak maka tidak sesuatu apapun yang bisa menghalangi. *
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.