onlinentt.com-NTT,- Dalam mengikuti
Ivent Pesparani Nasional 2020 di Nusa Tenggara Timur, (NTT), pada tanggal 28 Oktober 2020, mendatang Papua Barat dan Papua akan hadir dengan kekuatan full tim.
“Total peserta yang ikut lomba hanya 260 orang namun kami akan datang lengkap dengan panitia pendamping dan kelompok penggembira lebih kurang 700 orang,” ungkap LP3KD Provinsi Papua Barat, Dr. Robert K.Hammar, SH, MH, MM, di Sekretariat Pesparani, Gedung FKUB Jalan El Tari Kupang, Rabu, (18/02/2020).
Menurut dia, rombongan Pesparani Papua Barat berjumlah 700 orang tersebut berencana mencarter pesawat dari Monokwari Papua Barat ke Kota Kupang NTT.
“Melalui ivent Pesparani Nasional 2020, kita sesama saudara dari Papua Barat dan Papua akan hadir dengan kekuatan full tim untuk mengikuti tiga belas mata lomba yang akan dipertandingkan,” bebernya.
Ditambahkan, rombongan dari Papua dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, bersama Wakil Gubernur, Muhamad Lakotani, Uskup Sorong- Monokwari Mgr. Datus Hilarion Lega,Pr bersama 15 orang pastor, Sekda Papua Barat, Nathaniel Mandacan dan lainnya, seperti Ketua DPRD Provinsi Papua Barat, Pangdam, Kapolda Papua Barat dan beberapa petinggi lintas agama.
Sedangkan Papua diketuai oleh LP3KD Provinsi Papua Barat, Dr. Robert K. Hammar, SH, MH, MM dan selaku penasehat LP3KD Propinsi Papua Barat, Abia Ulu, Ketua LP3K kabupaten Kaimana, Martinus Furima, SH, Ketua I, Dr. Abraham Yumte, S.Ag, S, Th serta penasehat juga Ketua Paguyuban Flobamora Provinsi Papau Barat, Clinton Tallo bersama dua orang staf media.
Kehadiran mereka diterima oleh Ketua LP3KD Provinsi NTT, Frans Salem, SH, M.Hum dan panitia Pesparani 2020, yakni Sekretaris Umum Panitia, Jacobus Kleden bersama John Dekresano, Karolus Buang Lera Hali Lanan Elias, Elias Djoka, Remus Fernandes, Staf Sekretariat dan Sekretaris Bidang Promosi dan Publikasi, Fidelis Nogor.
Kehadiran tim LP3KD Provinsi Papua Barat dan Papua dengan Ketua LP3KD NTT, Frans Salem dan Panitia Pesparani 2020, guna berkoordinasi terkait kesiapan NTT sebagai tuan rumah Pesparani tingkat Nasional Tahun 2020.
Kepada Delegasi kedua Provinsi, Ketua LP3KD NTT, Frans Salem menjelaskan bahwa sebagaimana daerah dengan mayoritas penduduk Kristen terbesar di Indonesia, Propinsi NTT sangat berterimakasih karena telah ditunjuk KWI Pusat sebagai tuan rumah Pesparani tingkat Nasional Tahun 2020 yang sedianya berlangsung di Kupang dari tanggal 28 Oktober sampai dengan 1 Nopember 2020.
“Meski bernuansa rohani gerejawi Katolik, Pesparani tingkat NTT dan tingkat Nasional menjadi ajang dalam meningkatkan silahturahmi dan persaudaraan nasional. Untuk itulah ivent Pesparani bukan hanya milik umat katolik melainkan milik semua umat lintas agama, gereja, pemerintah dan wakil rakyat di DPRD, ” pungkas dia.
Masih menurut Salem, untuk menyukseskan Pesparani Nasional II Tahun 2020, dengan thema,”Mewudujkan Persaudaraan Sejati Untuk Indonesia Maju” tersebut maka sebagai provinsi yang ramah dengan tagline,”Nusa Terindah Toleransi,” Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat telah menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama, (PWNU), Provinsi NTT, Haji Jamaludin Ahmad, sebagai Ketua Umum Panitia Pesparani Nasional dibantu oleh Ketua Panitia Sinun Petrus Manuk, Sekretaris Jacobus Kleden serta jajaran panitia yang melibatkan unsur pemerintah, tokoh agama, umat lintas agama, tokoh politik dan masyarakat luas termasuk Pers untuk mempersiapkan penyelenggaran kegiatan Pesparani Nasioanal II.
Diakui Frans, ada beberapa langkah persiapan yang telah dilakukan oleh tim LP3KD prov-NTT dengan Panitia Prov-NTT, yakni beraudiensi dengan Gubernur NTT, Uskup Agung Kupang, Kapolda dan Danrem, bertemu Komisi VIII DPR RI, Menteri Agama dan Wakil Preisden K.H. Ma’aruf Amin pada awal Februari 2020.
“Selaku tuan rumah, Gubernur NTT juga sudah menyurati Presiden Joko Widodo untuk membuka Pesparani Tingkat Nasional di Kupang pada tanggal 28 Oktober 2020 dan Wakil Presiden K.H.Ma’aruf Amin untuk menutup Pesparani Nasional pada tanggal 1 Nopember 2020,” terangnya.
Frans Salem menegaskan, panitia telah melakukan beberapa hal, pertama meluncurkan sayembara logo dan mars Pesparani Nasional II Tahun 2020. Kedua, mempersiapkan stadion dan GOR Oepoi untuk pembukaan dan penutupan pesparani. Ketiga, mempersiapkan venue lomba di Gereja GMIT Paulus Kupang, Gereja katolik St.Maria Asumpta, Aula El Tari, dan taman doa Oebelo guna persiapan Temu Orang Muda Katolik, (OMK), Nusantara. Keempat, panitia telah melakukan kordinasi dengan pemerintah Kota Kupang untuk penataan kota dan pembenahan destinasi wisata, persiapan hotel dan komodasi lainnya untuk mernyambut tamu yang diperkirakan mencapai 12.000 orang. Kelima akan mempersiapkan kegiatan penunjang untuk meramaikan ajang tiga tahunan Pesparani Nasional II di NTT. Keenam, panitia telah merancang beberapa kegiatan penunjang, antara lain parade kebhinekaan dari Gedung Sasando, kantor Gubernur menuju stadion Oepoi, festival Sarung Nusantara melibatkan 30.000 orang peserta dan menyanyikan lagu haleluya hendel secara massal, sebanyak 20.000 orang untuk memecahkan rekor MURI, menggelar malam millenial OMK di Oebelo, sebagai ajang pertemuan orang muda se Indonesia, pameran ekspo nusantara, panggung hiburan kesenian mural.
“Terhadap semua rencana kegaitan ini, panitia membutuhkan dana sekitar kurang lebih 70 millyard rupiah untuk membiayai fasilitas akomodasi, konsumsi dan trasportasi lokal 12.000 peserta dan tamu undangan, penataan venue lomba dan juga beberapa fasilitas lain untuk menyukseskan event akbar tersebut,” jelas Salem. “
Ketua LP3KD Papua Barat, Dr. Robert K. Hammar, SH, MH, MM pada kesempatan itu mengapresiasi dan mendukung Ketua LP3KD NTT dan panitia Pesparani Nasional II NTT yang telah bekerja all out untuk mensukseskan Pesarani Nasional II Tahun 2020 di NTT.
Doktor Robert, juga Kepala Biro Hukum pada Setda Propinsi Papua Barat ini menyatakan tim Papua Barat akan berpartisipasi dengan mengenakan pakian adat Papua Barat dalam festival tenun Nusantara saat mengikuti parade dan ekspo juga kesiapan untuk bernyanyi haleluya handel serta akan melibatkan OMK Papua Barat dalam forum temu millenial Orang Muda Katholik Nusantara, (OMKN), dan berbagai kegiatan yang dirancang oleh panitia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua LP3K Kabupaten Kaimana, Martinus Furima, SH, mengatakan tim Papua Barat juga siap hadir dengan kekuatan full tim dan siap datang berpesta di Kupang NTT.
“Target kita bukan jadi juara, tapi kami 700 orang wakil dari 13 kabupaten di Papua Barat mau hadir di Kupang untuk bertemu saudara kami untuk berpesta nanyi bergembira bersama,” ujar Martinus seraya mengatakan bahwa Papua Barat siap menyumbangkan fasilitas bel terbaik untuk peserta lomba yang sudah didesain khusus untuk sebuah perlombaan kelas nasional.
Sementara, Pendeta Abraham, S, Th, mengaku sangat terkesan karena baru kali ini datang di NTT.
“Saya sangat senang dan bangga bisa datang ke NTT,”.
Hal yang sama pula bagi Ketua Flobamora di Kabupaten Kaimana dan Papua, Clinton Tallo.
“Karena kami pernah memakai topi khas NTT maka kami termotivasi untuk mau datang di NTT,
Halaman : 1 2 Selanjutnya