onlinentt.com-Rote Ndao-Pusat Kesehatan Masyarakat, (Puskesmas),Korbafo Kelurahan Olafulihaa Kecamatan Pantai baru sangat berperan aktif dalam penanganan wabah covid-19.
Sebagai salah satu puskesmas yang berada di salah satu pintu masuk Rote Ndao itu mempunyai inovasi tersendiri dalam mencegah penyebaran virus mematikan ini.
Demikian dikatakan Kepala Puskesmas Korbafo, Mat Yonathan Poy kepada awak media ini di ruang kerjanya, Kamis, (01/0/2020).
Disampaikan Mat Yonathan Poy, sistim pelayanan dan penanganan covid 19 di Puskesmas Korbafo Pantai baru, ada tiga tahapan utama yang paling proritas, yaitu, pertama epideonologi yakni lebih dahulu mengetahui perkembangan kasusnya. Setelah itu, kedua, dilakukan Suverens kesmas, mencari tahu riwayat wabahnya seperti apa lalu kemana dan tindakan apa yang harus dilakukan serta bagaiamana cara penanganannya. Ketiga, soal ketetapan kebijakan yang ditempuh. Bila kebijakan yang diambil tepat maka pasti kasusnya bisa diselesaikan”, urainya.
Mat Yonathan menambahkan, semenjak covid 19 ini pertama kali terjadi di Indonesia, yaitu tanggal 02 Maret 2020, seluruh dokumen terkait dengan perkembangannya tersimpan. Dan sejak itu pula, Puskesmas korbafo mulai merancang strategi dalam menghadapi covid 19 dengan cara selalu mengikuti pemberitaan, melalui internet dan sejumlah pedoman dari Kemenkes RI, tentang bagaimana virus corona ini bisa berkembang, gejala, cara penularan dan bagaimana pencegahannya”, aku doa.
Dikemukakan dia, jauh, sebelum terdeteksi kasus covid 19 masuk ke NTT, Puskesmas Korbafo telah melakukan langkah-langkah antisipasi dengan cara membuat dan membagikan brosur kepada masyarakat yang berkunjung. Dalam brosur tersebut, dijelaskan tentang gejala awal mengalami, bagaimana penularan dan cara pencegahannya”, ungkapnya.
Selain itu, Poy mengaku kiat ini tidak sampai disitu saja melainkan juga melakukan sosialisasi pada lingkungan puskesmas dan pasar atas permintaan masyarakat.
“Dalam aksi ini kami melibatkan semua petugas medis. Animo dan tanggapan baik tidak datang dari masyarakat saja melainkan Camat dan Kapolsek juga sangat respon”, terang dia.
Karena itu diteruskan Yonathan, akhirnya tanggal 10 maret 2020, pihaknya bersinergi dengan pemerintah kecamatan dan Polsek untuk membentuk sebuah tim.
“Kami bersama selain melakukan sosialisasi di medsos dan juga ke desa desa. Selanjurnya, pada tanggal 20 Maret 2020, kami dipanggil oleh Dinas Kesehatan Rote Ndao untuk membentuk tim covid-19 dengan penanganan sesuai protokoler kesehatan”,bebernya. .
Sementara, dia juga menuturkan, para medis dalam menjalankan tugas dan pelayanannnya selalu mwlenggunakan Alat Pelindung Diri, (APD),
Face Shield yang standar, masker, sarung tangan dan tetap menggunakan protokol kesehatan, yaitu 3M.
Diakui Mat Yonathan Poy, Puskesmas Korbafo selama ini mendapat banyak sekali bantuan APD, baik perorangan dari kabupaten, provinsi juga bantuan dari luar NTT, seperti LSM.
Sedangkan untuk insentif bagi tenaga medis dalam tugas dan pelayanan penanganan covid ini tidak ada dana khusus
“Selama ini kami hanya gunakan dana BOK”, ujarnya.
Akhir kata, Kapus Korbafo ini, berharap agar kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, semua puhak dapat konsisten dalam melaksanakannya.
“Apa yang sudah kita buat, jangan berubah ubah, Kalau tidak masyarakat akan hilang kepercayaan kepada kami. Kami minta kalau bisa pemerintah daerah dapat menyediakan logistik, baik itu APD maupun alat rapid tes.Atau bila perlu di Rote Ndao harus ada alat tes swab”, tandasnya. *Amril Ahmad Putera Tanjung