Keterangan Fofo ; Bupati Rote Ndao Paulus Henuk
onlinentt.com-Rote Ndao-Begitu terpilih dan dilantik sebagai Bupati Rote Ndao, periode 2024-2025, langsung berhadapan dengan refocusing, (efisiensi), anggaran oleh pemerintah pusat.
Hal itu tentu menjadi “tamparan” bagi sosok petarung sejati seperti Paulus Henuk, Bupati di Pulau terselatan untuk “tidak tinggal diam”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan spirit dan semangat baru dalam membangun Rote Ndao sesuai visi dan misi, sembilan agenda perubahan di Pilkada beberapa bulan lalu, dia lalu memboyong beberapa Plt Kepala Dinas, (Kadis), dan utusan dinas mendatangi sejumlah kementerian di Jakarta.
Hal ini tentunya tidak segampang membalikan telapak tangan karena itu dia pun bersinergi dengan sejumlah Kadis di Setda Provinsi NTT guna mencari solusi dan dukungan akselerasi kemajuan bagi Kabupaten Rote Ndao.
Alasan yang menjadi pertimbangan dalam perjuangan ini adalah semata-mata ingin membangun sinergitas dengan pemerintah pusat melalui berbagai Kementerian dan Lembaga Negara untuk menaruh perhatian serius terhadap Kabupaten Rote Ndao sebagai beranda terselatan NKRI.
Sementara untuk meraih dan mendapatkan perhatian pemerintah pusat sebagai seorang Bupati tidak ingin berjalan sendiri, Paulus Henuk selalu meminta pengawalan dan pendampingan Melkiades Lakalena, Gubernur NTT guna mendatangi Pemerintah Pusat khususnya sejumlah kementerian atau lembaga di Jakarta sejak tanggal 17/03/2025.
Kehadiran bersama di sejumlah kementerian dan lembaga negara tersebut demi kelangsungan pembangunan Kabupaten Rote Ndao, Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk menyerahkan 35 buah Proposal kepada 21 Kementerian di Jakarta
Usai menyerahkan 35 proposal, Bupati Rote Ndao, mengaku Ke-35 Proposal itu terdiri dari 47 jenis usulan dengan pagu anggaran sebesar Rp 6.084.360.729.263 ke 21 Kementerian,’
Sedangkan Paulus Henuk dalam kesempatan itu kepada awak media, mengaku dengan kondisi negara yang sedang efisiensi anggaran, (refocusing), pemerintah daerah, (Pemda), perlu cerdas dalam mencari solusi sumber-sumber pendanaan ke pemerintah pusat sebab nilai APBD Rote Ndao sangat minus dari Dana Alokasi Umum, (DAU),
Berikut rincian proposal yang telah diajukan Bupati Rote Ndao, yakni, 1. Menteri Transmigrasi diusulkan satu proposal
2. menteri Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak diusulkan satu Proposal
3. Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman diusulkan dua Proposal
4. Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana diusulkan satu Proposal
5. Menteri Komunikasi dan Digital diusulkan dua Proposal
6. Menteri Pariwisata diusulkan satu Proposal
7. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi diusulkan satu Proposal
8. kepala Perpustakaan Nasional diusulkan satu Proposal
9. Menteri Pekerjaan Umum diusulkan tiga Proposal
10. Menteri Perdagangan diusulkan dua Proposal
11. Menteri Mikro, usaha kecil dan menengah diusulkan satu Proposal
12. Menteri Perindustrian diusulkan satu Proposal
13. Menteri Koperasi diusulkan satu Proposal
14. Kepala Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan diusulkan satu Proposal
15. Menteri Keuangan diusulkan satu Proposal
16. Menteri Pertanian diusulkan satu Proposal
17. Menteri Pendidikan Dasar dan menengah diusulkan dua Proposal
18. Menteri Perhubungan diusulkan empat Proposal
19. Menteri Kelautan dan Perikanan diusulkan satu Proposal
20. Menteri Sosial diusulkan satu Proposal
21. Menteri Kesehatan diusulkan enam Proposal.*
.