onlinentt.com-Rote Ndao-Kepala Desa Oetutulu, Yohanes Suek, berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, (Pemda), Rote Ndao maupun Provinsi Nusa Tenggara Timur, (Prov-NTT), dalam bidang pertanian dan peternakan. Sebab lebih kurang 80 sampai dengan 90 persen, masyarakatnya bergantung hidup pada kedua sektor tersebut.
“Masyarakat saya umumnya bertani namun selama mengalami beberapa kendala, misalnya masalah air. Mereka terlalu bersemangat tapi hanya mengandalkan air genangan pasca hujan. Sejauh ini belum ada pembangunan embung atau bendungan di desa kami. Mudah-Mudahan ke depan dapat menjadi perhatian pemerintah,” ujar dia dari balik handponenya, Rabu, (06/07/2021).
Dikatakan Johanes Suek, selain pembangunan embung dan bendungan, pihaknya sangat berharap adanya bantuan sumur bor karena dengan embung, bendungan dan sumur bor kebutuhan air untuk mengembangkan tanaman hortikuktura akan terjawab dan pendapatan ekonomi masyarakat akan meningkat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami juga kesulitan bibit, seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan dan obat-obatan ,” terang dia.
Yohanes menambahkan, masalah yang paling krusial bagi masyarakat tani di Desa Oetutulu adalah pupuk. Dalam setiap tahun masyarakat selalu menjerit karena kelangkaan pupuk. Masalah pupuk perlu menjadi perhatian serius pemerintah agar ke depan masyakatnya tidak lagi kesulitan karena kondisi ini akan mempengaruhi tingkat kesuburan tanaman yang juga akan berpengaruh terhadap nilai ekonomi yang diperoleh masyarakat.
“Semoga jeritan hati kami masyarakat Desa Oetutulu dapat direspon oleh ibu Bupati dan Bapak Gubernur,”pintahnya.
Selain itu, Kades Oetutulu ini memohon agar pemda dan pemprov dapat memberikan bantuan prasarana pendukung, misalnya alat dan mesin bagi masyarakat tani di desanya guna melancarkan kegiatan karena akibat keterbatasan maka selama ini sebagian masyarakat tani masih melakukan bertani dengan metode tradisional.
“Masyarakat tani kami sangat membutuhkan handtractor, mesin rontok dan lainnya,”ungkapnya.
Sementara untuk bidang peternakan, dijelaskan Yohanes, akibat serangan virus babi afrika dan badai seroja, seluruh ternak babi masyarakat Desa Oetutulu mati. Sehingga pihaknya juga berharap ada bantuan dari pemerintah berupa pengadaan bibit babi bagi masyarakat di Desa Oetutulu, “paparnya.
Sedangkan ternak sapi, masyarakat lebih memilih beternak sapi bali namun selama ini terkendala pada ketersediaan pakan ternak. Mudah-Mudahan dengan program gubernur bahwa tanam lantoro panen sapi dapat terealisasikan dan masyarakat Oetutulu ikut mendapatkan bantuan bibit pakan ternak.
“Kami masyarakat Desa Oetutulu sangat mendukung program pak Gubernur tersebut sebab sangat berpihak kepada masyarakat,”tandasnya. *ambi
“