onlinentt.com-Rote Ndao-Jumlah pasien Covid 19 yang kian hari bertambah, Pemerintah Rote Ndao melalui Tim Satuan Tugas, (Satgas), Covid 19 setempat mulai mengambil langkah antisipatif dengan melakukan pendataan terhadap setiap orang yang masuk ke Kabupaten Rote Ndao melalui penyeberangan laut dan udara.
Dalam aksinya, Tim Satgas Covid-19 Bidang Penegakan Hukum dan Pendisplinan Kabupaten Rote Ndao, bersinergi dengan sejumlah lembaga lain, seperti Satuan Polisi Pamong Praja TNI, Polri, Kejaksaan dan Pengadilan Negeri, diketuai oleh Johnny E. Y. Saudale.
Pantauan media ini, pengecekan dan pendataan terhadap identitas penumpang sedang berlangsung di Pelabuhan Baa.
Bagi penumpang yang baru tiba dari Kupang ke Rote menggunakan penyeberangan kapal Bahari Express akan dicek dan di data identitasnya”, kata Ketua Satgas.
Johnny Saudale, menjelaskan kegiatan ini di lakukan pada seluruh pintu masuk, baik bandara maupun penyeberangan laut, yaitu penyeberangan melalui kapal cepat atau kapal lambat”, akunya.
Dikatakan, masa lockdouwn kemarin, pihaknya melakukan pengecekan tidak hanya pada penyeberangan yang resmi mdlainkan yang tidak resmi pun dilakukan bekerjasama dengan para camat, kepala desa, linmas.
“Tetapi ini masih sifatnya terbuka maka kami yakin semua penumpang masuk ke Rote Ndao melalui penyeberangan yang resmi”, terangnya.
Saudale menyatakan, tujuan pendataan untuk mengecek tujuan setiap orang yang masuk ke Kabupaten Rote Ndao dan dari daerah mana saja”, pungkas dia.
Disela-sela pendataan, Saudale menghimbau kepada penumpang yang bepergian ke Kupang agar ketika kembali ke Rote Ndao harus mengisi link data supaya dapat terdata.
“Kalau ada penumpang yang tidak mengisinya maka akan menyusahkan semua pihak. Sebab dengan mengisi link yang tersedia akan memudahkan petugas untuk mendapatkan informasi kalau yang bersangkutan misalnya bermasalah. Tetapi sebaliknya bila tidak maka petugas akan kesulitan mencari informasi tentang keberadaannya”, paparnya.
Dia juga mengharapkan kerjasama semua pihak karena apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Tim Satgas Covid 19, untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Sekuruh dunia ini sementara sedang perang terhadap wabah ini. Bukan hanya di Rote Ndao sehingga mohon jangan menilai bahwa apa yang kami lakukan berlebihan karena sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah daerah, kami harus melindungi masyarakat kami yang ada di Kabupaten Rote Ndao”, ungkapnya.
Selanjutnya menanggapi isu bahwa akan dilakukan lockdouwn pada tanggal 1 Oktober 2020, Ketua Satgas Covid 19 ini mengatakan sampai sekarang belum mendapat surat tentang rencana lockdouwn”, tandasnya.
Hal yang sama ditambahkan, Kepala Cabang Bahari Express, Musmul Yanto Loasana bahwa berita lockdown sudah terdengar dan cukup berpengaruh juga kepada arus penumpang yang hendak bepergian tetapi sejauh ini secara resmi pihaknya belum mendapatkan informasi secara tertulis.
Musmul Yanto Loasana, dalam kesempatannya juga meminta kepada masyarakat Rote Ndao yang mau bepergian dengan penyeberangan kapal cepat agar jangan cepat percaya dengan berita yang belum resmi.
“Kami terus melakukan pelayanan bepergian besok dan selanjutnya sambil menunggu informasi resminya”, jelas dia. *Amril Ahmad