onlinentt.com,- Rote Ndao,- Pelaksanaan pembelajaran online tidak berjalan normal di SMP Negeri 2 Rote Barat Laut, karena keberadaan tempat tinggal siswa-siswi di pingiran kota.
“Mereka kesulitan perangkat lunak dan jaringan,” ujarnya.
Dia menambahkan, sebagian siswa-siswi tidak mempunyai hp android karena kondisi ekonomi orang tua maka untuk mengakses materi pembelajaran terpaksa guru perlu melakukan kunjungan dor to dor guna membagikan materi.
Kepala sekolah SMP Negeri 2 Rote Barat Laut, Ayub Lenggu, S.Pd, ditemui wartawan menjelaskan, dalam melancarkan
pembalajaran offline, pihaknya melakukan antar jemput soal dan jawaban ke rumah siswa.
Sedangkan, terkait hp android dan paket data, pihak sekolah tidak melakukan pengadaaan.
“Harapan kami pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dapat membantu memfasilitasnya, “ungkap dia.
Sementara, disinggung soal dampak negatif perangkat digital terhadap pembelajaran online, Kepsek Lenggu mengaku pembelajaran online dan offline pasca covid 19, sangat mempengaruhi dunia pendidikan.
“Antara sadar atau tidak telah terjadi pergeseran nilai pada sumber daya anak,” timpahnya.
Dia mengaku juga selain kendala yang dihadapi siswa-siswi, sebagian guru pun tidak memiliki perangkat lunak.
“Sebanyak 60 persen, guru-guru tidak mempunyai perangkat lunak, “terangnya. *roman