onlinentt.com-Rote Ndao-Dari kegiatan Musrenbang BKPD Tahun 2026 dan FKP RPMJ Tahun 2025-2026, bertempat di Kopdit Sehati Baa, Kamis, (24/04/2025), “akhirnya “terbongkar,” kalau perencanaan pembangunan Kabupaten Rote Ndao Tahun Anggaran 2026 akan terkena dampak dari pengurangan dana transfer oleh pemerintah pusat. Mengapa?, karena sejatinya perencanaan pembangunan Tahun 2026 Kabupaten terselatan Indonesia ini berpatokan pada anggaran pagu indikatif Tahun 2025.
Disampaikan Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, dalam sambutannya, bahwa awalnya, total APBD Kabupaten Rote Ndao Tahun 2025, sebesar 872, 54 millyard rupiah, namun kini tersisa 816, 9 millyard rupiah. Hal ini tentu akan berdampak terhadap perencanaan pembangunan Tahun 2026,”terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Paulus Henuk, pengurangan itu terjadi karena pemerintah pusat melakukan refocusing, (red=pemangkasan), terhadap sejumlah pos dana transfer bagi Kabupaten Rote Ndao sebesar 55,6 millyard rupiah dari sejumlah pos anggaran, misalnya Dana Alokasi Khusus, (red=DAK), jalan sejumlah 31, 29 millyard rupiah, DAK irigasi sebanyak 4,49 millyard rupiah, dan Dana Alokasi Umum, (red=DAU), sebesar 19,85 millyard rupiah”beber dia.
Dijelaskan Henuk, berdasarkan realita ini pemerintah daerah, (Pemda), Kabupaten Rote Ndao tidak “berdiam diri”, tetapi tetap berupaya menyusun langkah strategis guna mengatasi efisiensi anggaran tersebut dengan melakukan kolaborasi berupa pertemuan yang difasilitasi oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur, (red=NTT), Melkiades Laka Lena, bersama 21 Kementerian dan lembaga untuk membantu mendalami kebutuhan pembangunan mencakup berbagai sektornl dimulai dari infrastruktur pertanian, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan besaran anggaran kurang lebih 6 trilyun rupiah,”papar dia.
Ditambahkan sosok Bupati millenial ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao telah mengajukan sejumlah proposal ke beberapa kementerian dan lembaga di Pusat dan sudahbada komitmen, antara lain; pertama, pembangunan sekolah rakyat.
Pendirian sekolah ini untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim dengan total anggaran lebih kurang 100 millyard rupiah dari Kementerian Sosial.
Kedua, pembangunan laboratorium kesehatan untuk mendukung pemantauan kesehatan, diagnosis dan pengobatan dengan besaran anggaran sebanyak 20 millyard rupiah.
Ketiga, pembangunan perpustakaan daerah, total anggaran sejumlah 11 millyard rupiah dari Perpustakaan Nasional.
Keempat, pembukaan lahan pertanian baru seluas kurang lebih 7.800 bentar are, (ha), dari Kementerian Pertanian, “sebutnya. *