onlinentt.com-Kota Kupang-Setiap pemimpin manapun pada lembaga apapun sudah tentu memiliki keinginan untuk mengukir prestasi bagi sebuah kemajuan. Sehingga apa yang menjadi tagline bahwa setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya benar-benar terjawab.
Hal itu terbukti pula, ketika baru dilantik dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama sebagai Kepala Sekolah SMK Kristen 1 Kupang, Eduard Lomi Ga, telah melakukan sejumlah pembenahan dan identifikasi masalah sekolah secara internal, (re-branding), sebagai bagian dari promosi terhadap lembaga pendidikan yang dipimpinnya tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita harus melakukan perubahan dari dalam lebih dahulu baru luar, “ucapnya kepada awak media di ruang kerjanya, Jumat, (08/04/2022).
Eduard Lomi Ga mengatakan
dengan jumlah siswa hanya 176 orang dan guru 23 orang, yaitu 3 orang PNS dan sisanya guru yayasan dan honorer, bukanlah sebuah hambatan untuk terus berbenah diri dan bersaing di dunia pendidikan.
“Kita harus sadar bahwa ada yang salah untuk didesain ulang, “papar dia.
Diakui Eduard, saat ini SMK Kristen 1 Kupang, memiliki tiga jurusan yakni, jurusan multimedia, akuntansi dan pemasaran.
Eduard menyatakan setelah pembenahan secara internal maka akan melakukan branding sekolah lewat media sosial dan website.
“Banyak orang tua memilih sekolah untuk anaknya dimulai dari pencarian google dan instagram sehingga media sosial sekolah dan website harus dikelolah secara profesional,” ungkapnya.
Dalam melakukan branding sekolah, dilanjutkan Eduard Lomi, harus menampilkan ciri khas, karakter dan daya tarik sekolah agar memiliki keunggulan yang dapat di pormosikan untuk mengembalikan marwah dan citra SMK Kristen 1 Kupang menjadi lebih positif ke depannya.
“Re-branding adalah bentuk ekspresi kebanggan terhadap SMK yang bisa ditunjukkan dalam bentuk karya, prestasi, kinerja, konstribusi, sumbangsih, peran, upaya, karkater,” pungkasnya.
Dia juga menyampaikan, dengan diterbitkannya Undang-Undang revitalisasi SMK Nomer 9 Tahun 2016 maka sekolah merupakan motor penggerak dalam geliat memperbaiki kualitas tamatan agar dengan mutu lulusan yang baik dapat terserap terutama di kalangan dunia industri.
“Untuk SMK sejatinya adalah motor penggerak kemajuan bangsakarena revolusi industri 4.0 bisa ditaklukan dengan keterampilan dan skill siswa,” ujar Lomi Ga.
Lomi menjelaskan output dan outcome dari lulusan SMK harus mampu menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja terampil sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Diharapkan mantan Wakasek SMAN 6 Kupang ini, melalui pemerintah terutama Direktorat PSMK dan Yayasan Pendidikan Kristen (Yapenkris) bisa membangun jejaring melalui pengusaha pemerhati dunia pendidikan agar memberikan stimulus berupa beasiswa kepada SMKS Kristen 1 Kupang.
“Setiap lulusan Industri mau melirik siswa SMK untuk memenuhi kuota tenaga terampil di perusaahan.
Lomi Ga menegaskan saat ini pihaknya sedang berinovasi dan berkolaborasi agar sekolah ini bisa berkembang. Jika hanya dengan cara dan metode lama, sekolah ini akan tertinggal.
“Hal itu terjadi karena siswa tidak punya daya saing dengan jenis pendidikan formal lain.
Untuk itu kami selalu turun ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang muncul guna mencari solusi dan melakukan perbaikan secara terus menerus,” terang dia. tim
Halaman : 1 2 Selanjutnya