onlinentt.com-Rote Ndao-Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, SH, dalam.kunjungan kerja, (kunker), penyerahan donasi 1 unit mobil HIACE TAM dari Yayasan ASTRA kepada SMKN 1 Rote Barat,Selasa, (06/05/2025), ketika diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutannya.
Sejak Tahun 2019, Yayasan Astra telah menunjukkan komitmen berkelanjutan dalam membina 16 sekolah di wilayah kabupaten Rote Ndao. Ini pekerjaan yang luar biasa di mana Yayasan Astra Indonesia telah berkontribusi bagi negeri ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ucapan tersebut kedengaran hampir tidak sempurna, (red=jelas), oleh hadirin yang hadir karena suara orang nomer satu pulau terselatan Indonesia itu, terbata bata diikuti mata yang berkaca-kaca berlangsung hampir lebih kurang dua menit.
Sedangkan mengapa seorang Bupati menangis di hadapan hadirin yang terdiri dari Ketua Yayasan Astra Indonesia, para asisten, para Kepala OPD, para orang tua, siswa-siswi dan guru-guru, tentu jawabannya hanya bisa dijawab olehnya.
Namun ada yang menarik dari kejadian ini, bahwa ketika baru menjadi bakal calon, penulis sempat menulis profil Bupati Rote Ndao ini dan dalam narasi profil tersebut diuraikan kalau Bupati Rote Ndao saat ini dalam menempuh pendidikan dari SD hingga SMA sangat sarat dengan penderitaan. Akibat dari tidak ada keluarga, kerabat dan handai touland yang membiayai pendidikannya. Kenyataan itu membuat dia terpaksa mengampuh dengan beberapa orang yang tidak memiliki hubungan atau talian keluarga.
Bahkan lebih dari itu, dari pengakuan salah seorang keluarga dekatnya pernah menyampaikan kalau Bupati Rote Ndao waktu mengenyam pendidikan sekolah dasar, celana seragamnya “robek” dan karena tidak dibelikan oleh pengampuh maka terpaksa di tambal menggunakan ban dalam motor.
Uraian penuturan tersebut menjadi kekuatan dan membangkitkan emosi sosok asal Dusun Aduoen ini untuk terus berjuang hingga akhirnya menjadi Bupati Rote Ndao.
Napak tilas kehidupan sang petarung sejati ini menjadi kekuatan bagi siswa-siswi baik dari SD hingga SMA, bahwa dalam meniti kehidupan untuk meraih masa depan tidak semudah membalikan telapak tangan melainkan membutuhkan perjuangan dan doa karena seperti apa yang dikatakan orang bijak bahwa takdir memang susah dirubah tapi nasib masih bisa berubah dengan perjuangan yang tak pernah ada batas ruang dan waktu. *