onlinentt.com-Rote Ndao-
Kala pemerintah memutuskan untuk melakukan Kegiatan Belajar Mengajar, (KBM), secara tatap muka di daerah rendah virus corona secara bertahap, Sekolah Menengah Atas, (SMA), Negeri 1 Pantai baru, (Panbar), menindaklanjutinya dengan mengadakan Kegiatan Belajar Mengajar, (KBM), tatap muka secara efektif.
“Kami mengadakan KBM tatap muka tetapi selalu mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah”, demikian ungkap Kepala Sekolah, Adolfus Woto kepada media ini, Jumat, (02/10/2020).
Menurut Kepsek Adolfus Woto, sebagai langkah antisipatif terhadap penyebaran covid 19 di sekolah, pihaknya telah menyediakan beberapa sarana seperti tempat cuci tangan, sabun deterjen pada setiap kelas, alat pengukur suhu tubuh dan,
wajib pakai masker bagi siswa dan para guru”, ujarnya.
Masih dikatakan Adolfus Woto, pelaksanaan KBM tatap muka dilakukan dengan systim bertahap atau doble sift dalam seminggu sebanyak tiga kali.
“Contoh kalau jumlah siswa kelas 1 itu 36 orang maka di bagi menjadi dua kelas. Perkelas sebanyak 18 orang siswa. Waktu pelaksanaan KBM dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan 10.00 wita dan dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 wita waktu istirahat”, tutur dia.
Adolfus mengaku, di waktu istirahat tersebut, pihaknya melakukan penyemprotan disifektan pada seluruh ruangan kelas barulah dapat dilanjutkan KBM.
Sementara untuk shift KBM pada siang hari, dilaksanakan tepat pada pukul 01.00 wita karena keterbatasan ruang kelas dan ini bukanlah hal baru sebab pra covid 19 pun shift KBM juga tidak pernah diadakan.
“Sandainya covid 19 terdeteksi lagi di Rote Ndao dan pemerintah menginstruksikan untuk KBM secara online maka pihaknya siap melaksanakan”, akunya.
Woto mengaku, telah menjelaskan kepada para guru dan siswa untuk selalu waspada terhadap penyebaran virus ini karena daerah Pantai baru merupakan salah satu pintu masuk keluar.
“Sebaiknya banyak belajar dan berdiam diri di rumah. Kalau tidak ada urusan penting. Jangan bepergian”, pintah dia.
Akhir kesempatannya, dia berharap bantuan orang tua untuk mengawasi pembelajaran anak di rumah karena sekolah selalu memberi soal untuk belajar dan kerjakan di rumah.
“Semua kembali kepada kesadaran siswa untuk mau belajar serta peran aktif orang tua untuk masa depan anaknya”, pungkasnya. * Amri Ahmad Putera Tanjung