Dekranasda NTT Gandeng Dapur Kelor Indonesia Luncurkan Hay Drink Berbahan Dasar Kelor Pertama di Asia Tenggara

- Redaksi

Sabtu, 25 September 2021 - 13:17 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

onlinentt.com-NTT-Patut diberi uplose dan ancungan jempol kepada Julia Sutrisno Laiskodat.

Istri orang nomer satu NTT ini terus berkarya bagi negeri yang telah mendapat tagline, Nanti Tuhan Tolong, atau disingkat NTT” ini.

Setelah berhasil mempromosikan beragam kerajinan tangan seperti kain motif daerah serta seni, tari dan budaya lainnya, kini melalui wadah Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, yang dipimpinnya menggandeng Dapur Kelor Indonesia, meluncurkan minuman olahan berbahan dasar “kelor,” atau, “marungga, yang dinamai, “Hay drink”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur, (Prov-NTT), harus bangga dan mendukung louncing hay drink ini sebagai salah satu produk minuman berbahan dasar kelor yang merupakan brand kelor pertama di Asia Tenggara dan Indonesia.

Produk minuman hay drink ini sangat sarat konsep kekinian dan seuai planing ke depan akan menyasar para konsumen yang lebih kepada kalangan anak muda atau millenial.

Untuk diketahui bahwa louncing hay drink secara bersamaan telah dilakukan pada 19 titik di Kota Kupang, sejak Jumat, (24/09/21), dan sudah melalui sejumlah proses, misalnya inisiasi, hingga tim Dekranasda NTT dan Dapur Kelor Indonesia bersama-sama melakukan penjaringan peserta, pelatihan berkolaborasi dengan pihak Bank BRI dan Grab.

Baca Juga :  Prihatin Akan Penyebaran Virus Covid 19, Ketua RT 16 RW 03 Sikumana Lakukan Penyemprotan Disinfektan 20

Julia Sutrisno Laiskodat, Ketua Dekranasda NTT, kepada wartawan menerangkan, kelor merupakan salah satu program dari Gubernur NTT, Victor Bung Tilu Laiskodat yang perlu mendapat dukungan dari Dekranasda NTT untuk mengajak kaum millenial agar mengintai produk lokal seperti  kelor.

Dia mengaku, dengan kegiatan ini dapat memberi peluang lapangan kerja baru bagi kaum muda, khususnya mahasiswa-mahasiswi supaya bisa kuliah sambil bekerja mencari uang sekaligus sebagai momentum untuk mempersiapkan diri  menjadi enterpreuner muda ketika lulus kuliah nanti.

“Tujuannya memperkenalkan kelor melalui minuman yang lagi trend di kalangan millenial sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi mereka. Selain itu, mereka bisa kuliah sambil cari duit, dan memjadi enterpreuner,” ujar Julia Laiskodat.

Juliet menegaskan, Dekranasda NTT memfasilitasi kaum millenial untuk menjalankan bisnis ini mulai dari peralatan  membuat usaha minuman hay drink dan juga pelatihan agar bisa menghasilkan produk minuman yang berkualitas nasional bahkan internasional.

Selanjutnya, ditambahkan Juliet, peserta yang mengikuti program hay drink ini adalah kaum millenial di Kota Kupang. Untuk mengikuti progam ini, lanjutnya, peserta hanya perlu melampirkan KTP, foto lokasi penjualan beserta beberapa persyaratan untuk pembukaan tabungan di Bank BRI serta pembayaran dengan menggunakan aplikasi pembayaran non tunai.

Baca Juga :  Dari Peletakan Batu Pertama RSUP Kupang, Menkes Apresiasi Pemprov NTT dan Pemkot Kupang

“Program ini berkolaborasi dengan jasa Tltransportasi Online Grab yang memiliki fitur GrabFood sehingga dapat memudahkan dalam melakukan pemesanan produk dari mana saja,” tandas dia.

Hal yang sama, Endang Harto, Perwakilan Dapur Kelor Indonesia, di booth Hay drink Kampus Farmasi Liliba menuturkan, Dapur Kelor bekerjasama dengan Dekranasda NTT untuk memperkenalkan kelor ke masyarakat khususnya kaum muda.

“Dapur Kelor Indonesia berharap dengan menjaring kaum milenial menjadi pelaku UMKM minuman Hay drink, kaum milenial bisa belajar dan mengembangkan diri menjadi enterpreuner muda.”Kita berharap kegiatan ini bisa membuka lapangan kerja bagi kaum mudah dan bisa melatih mereka menjadi enterpreuner muda,”ujar Endang.

Begitu juga Dedi, salah satu pelaku usaha millenial minuman Hay drink di Kampus Farmasi Liliba menyampaikan terima kasih pada Dekranasda NTTdan Dapur Kelor Indonesia yang sudah memfasilitasi mereka mulai dari pelatihan dan dukungan berupa peralatan usaha minuman Hay drink dari bahan dasar kelor, mulai dari alat peracik minuman dan dispenser gerobak dan lain-lain sehingga mereka bisa langsung bisa berusaha.

Mahasiswa yang juga ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi ini juga menyampaikan bahwa Dekranasda NTT mendukung mereka dengan modal awal tanpa bunga dan hasil penjualan pertama akan digunakan untuk melanjutkan usaha tersebut.

Baca Juga :  Karantina yang Dilalulintaskan Harus Bebas HPHK dan OPTK dan Penuhi Keamanan Pangan

Lely Kapitan S.Pd, SFarm, Apt, M.Kes, salah seorang pengajar di Kampus Farmasi Liliba menyampaikan bahwa ia menyukai minuman Hay drink.Ia menjelaskan, selain terdapat bubuk kelor, minuman tersebut memiliki kadar gula yang pas.

Ia juga mengajak masyarakat agar mencoba minuman berbahan kelor ini karena baik untuk kesehatan. “Minumannya enak manis gulanya juga pas, dan kemasannya cocok dengan anak muda. Selain itu kelor kan baik untuk kesehatan karena mengandung gizi yang tinggi,”ungkapnya.

Diharapkan dengan kegiatan ini, Dedi dan mahasiswa Farmasi lainnya bisa memanfaatkan kegiatan ini untuk belajar berusaha sehingga bila lulus nanti bisa menjadi enterpreuner.

Pantauan media ini, animo masyarakat untuk mencoba minuman ini di Kampus Farmasi Liliba cukup tinggi yang di buktikan dengan banyaknya pembeli.

Sementara itu, terdapat 10 varian rasa minuman Hay drink yang ditawarkan antara lain, Moringa Moccacino, Moringa Sweet Oreo, Moringa Ginger, Moringa Hazelnut, Moringa Strawberry, Red Velvet, Tiramisu, Capuccino, dan Moringa Sweet Ori dan di bandrol dengan harga Rp.18.000 per gelas atau cup. *redaksi/tim

Berita Terkait

Bupati Rote Ndao Mengaku Tantangan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Tidaklah Muda
Wagub Johni Asadoma Buka Puasa Bersama Anak-Anak Panti Asuhan Attin
Dari Pidato Perdana, Paulus Henuk Tekankan Beasiswa Bukan Untuk Anak Pejabat
Pertemuan Evaluasi Terpadu Percepatan Penurunan Stunting Dibuka Pj. Gubernur NTT
Pemprov NTT Terus Berupaya Keras  Cegah dan Atasi Penyakit Rabies
Karantina yang Dilalulintaskan Harus Bebas HPHK dan OPTK dan Penuhi Keamanan Pangan
Kunjungan Kerja Saat Pandemi Covid 19, Bukti Prioritas Pemimpin Adalah Rakyat
Febriana Tunis Kabnani Meninggal Dunia Karena Vaksin, Itu Berita Bohong, Jangan Terprovokasi. Tetap Patuhi Protokol Kesehatan
Tag :
Tetap Terhubung Dengan Kami:
Ikuti Kami Subscribe

CATATAN REDAKSI: Apabila Ada Pihak Yang Merasa Dirugikan Dan /Atau Keberatan Dengan Penayangan Artikel Dan /Atau Berita Tersebut Diatas, Anda Dapat Mengirimkan Artikel Dan /Atau Berita Berisi Sanggahan Dan /Atau Koreksi Kepada Redaksi Kami Laporkan,
Sebagaimana Diatur Dalam Pasal (1) Ayat (11) Dan (12) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 22:05 WITA

Proyek Perpipaan Air Matasio di Desa Nggelodae Kecamatan Rote Selatan “Mangkrak”, Pada Hal Baru Dikerjakan Satu Tahun

Jumat, 25 April 2025 - 04:33 WITA

Dengan Efisiensi Anggaran, Pemda Rote Ndao Dituntut Bekerja Inovatif, Kreatif dan Efektif

Sabtu, 12 April 2025 - 17:13 WITA

Mantan Wakil Gubernur NTT, Lantik Ketua KONI Rote Ndao

Jumat, 11 April 2025 - 06:02 WITA

Gereja Elim Helebeik Diresmikan Bupati Henuk

Kamis, 3 April 2025 - 09:12 WITA

Gerak Cepat Polres Rote Ndao Melalui Polsek Lobalain Berhasil Padamkan Kebakaran Pengasapan Kopra

Sabtu, 30 November 2024 - 12:25 WITA

Gugatan Ijasah Paket C Tidak Membatalkan Pelantikan Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao Terpilih

Minggu, 28 Juli 2024 - 16:47 WITA

Pj. Gubernur NTT Ayodhia Kalake Buka Musyawarah Wilayah II Persatuan Islam Provinsi NTT Tahun 2024

Jumat, 31 Mei 2024 - 09:48 WITA

Pemprov NTT Ajak Media Perkuat Legalitas dan Hindari Berita Provokatif

Berita Terbaru

Humaniora

Proyek Perpipaan Air Matasio Dalam Waktu Sepekan Akan Beroperasi

Senin, 28 Apr 2025 - 18:27 WITA